ANALISIS KEKERASAN HAMMER MILL SEBAGAI ALAT PEMECAH BATU SPLIT

Penulis

  • Rosyidin Syufani Penulis
  • Achmad Yoswara Penulis

Kata Kunci:

Kekerasan Hammer Mill Pemecah Batu split

Abstrak

Baja mangan austenitik biasanya dibuat dengan proses pengecoran, namun hasil proses pengecoran ini memiliki sifat yang cukup getas serta ketangguhan dan keuletan yang masih rendah akibat adanya karbida. karakterisasi bahan sangat diperlukan untuk dapat memproduksi Hammer mill pemecah batu split, karakteristik bahan yang meliputi sifat mekanik terutama kekerasan untuk memenuhi kekerasan tersebut maka dilakukan Solution heat treatment dilakukan pada temperatur 1050 oC dengan variasi holding time selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam, dilanjutkan dengan pendinginan cepat menggunakan media pendingin air. Tempering dilakukan pada temperature 570 0C selama 1 jam, bertujuan untuk mempebaiki ketangguhan dari material tersebut. proses perlakuan panas heat treatmen, mendapatkan data sebagai berikut: Komposisi kimia material baja mangan austenitik dari hasil pemeriksaan, sesuai dengan standar ASTM A 128 Grade A.Nilai kekerasan tertinggi yaitu 351,50 HBN hasil proses pengecoran (As cast) akibat terbentuknya fasa karbida pada batas butir dengan matriks austenit. Nilai kekerasan material Hammer mill perlakuan panas tempering lebih tinggi dari kekerasan hasil perlakuan panas solution treatment. Pengaruh waktu tahan tidak selalu memberikan efek peningkatan sifat mekanik (nilai kekerasan) yang signifikan.Struktur mikro material baja mangan austenitik hasil perlakuan panas quenching (Solution heat Treatment) adalah karbida dalam matrik austenit (γ), sedangkan hasil perlakuan panas tempering adalah karbida dalam matrik ferrit (α). Sifat mekanik yang diperlukan untuk hammer mill adalah selain kekerasan juga harus memiliki sifat mekanik ketangguhan yang baik karena proses kerja dari hammer mill selain mengalami gesekan dengan benda keras juga mengalami benturan-benturan secara tiba-tiba.

File Tambahan

Diterbitkan

23-12-2022